GADJAH MADA KITA (GAMAKITA)


“Kita adalah Pemilik SAH Gadjah Mada!”

Kalimat itu membuatku tertegun sejujurnya, lalu kemudian berpikir dan bertanya pada diriku “Apa itu Gadjah Mada Kita? Buat apa aku (mau) terlibat di dalamnya?”

Oh maannnn! Adalah yang paling asing di dalamnya. Dimana orang-orang hebat yang nggak biasa dan luar biasa ada di situ. Orang-orang yang memikirkan masa depan UGM, Yogyakarta, Indonesia, bahkan sampai dunia yang secara real dan nyata mereka gambarkan. Ketika di awal aku masuk dan (hampir) meleburkan diriku, sempat terlintas (sangat) sedikit di benakku apa sih alasan yang menjadi dasar bagi mereka memikirkan hal-hal berat itu. Mengapa tidak mereka habiskan waktu luang untuk bersantai, bersenang-senang, dan sejenisnya. Ya. Memang, aku bisa berada di dalamnya. Aku pun bisa melebur. Meski di awal aku tidak yakin aku mengerti mereka dan sebaliknya. Tapi pada akhirnya aku bisa. Yang aku belum bisa adalah seperti mereka. Bukan menjadi seperti mereka, tapi lebih kepada mempunyai mimpi yang besar (berat lebih tepatnya, haha) seperti mimpi-mimpi mereka.

See. Aku mendapatkan banyak pernak-pernik kehidupan di GamaKita. Salah satu dari salah banyaknya adalah CINTA. Satu hal yang dapat kita temukan dimana saja. Tapi, aku merasakan sesuatu yang berbeda dengan Cinta GamaKita ini. Entah. Next, Salah dua dari salah banyak yang berikutnya selain cinta adalah KELUARGA. Oh myyyyyy! Dapet abang-abang baru dan adek-adek baru. Ya. Sejujurnya aku hanya memanfaatkan mereka. Untuk belajar. Belajar segalanya. Lanjut, yang aku dapatkan lagi adalah PERTANYAAN. Pertanyaan yang selalu butuh jawaban, setelah ini apalagi yang aku dapatkan dari kalian, karena begitu banyak aku dapatkan hal-hal baik dari kalian secara tersirat maupun tersurat baik secara langsung maupun tidak langsung :’)

Awalnya GamaKita memang ada untuk kampanye. Tapi, seiring berjalannya waktu dan berotasinya bumi menurutku GamaKita ada karena takdir. Takdir maaannnnn! Takdir untuk terus bersama! Takdir untuk terus belajar! Takdir untuk terus melanjutkan mimpi dan membuatnya nyata! *merinding*

Oke. Back to kenyataan-kenyataan yang terjadi. Bagiku itu bukan kekalahan, tapi prestasi. Tidak sedikitpun aku kecewa (bohong, –actually kecewa, tapi dikitlah~) hanya saja banyak pertanyaan yang kemudian timbul dan terkhususkan pada apa sebetulnya yang masih kurang. Jawabannya adalah banyak. So, what should we do? Yah. Apa saja. Lakukan apa saja yang ingin, bisa, dan harus dilakukan untuk pertempuran berikutnya. Sekarang yang menjadi persoalan adalah apa hanya aku yang berpikir dan merasa seperti ini? Apa hanya aku yang ingin GamaKita tetap hidup dalam sebagaimana artinya? Apa hanya aku yang punya harapan seperti ini terhadap GamaKita? Entah. Aku berharap, you too. All of you!

Well. The last… Session tengs for…

Trimakasih untuk rapatnya, untuk capeknya, untuk ribetnya, untuk bingungnya, untuk paniknya, untuk was-wasnya, untuk ngantuknya, untuk betenya, untuk kumpul-kumpulnya, untuk seneng-senengnya, untuk kebersamaannya, untuk pembelajarannya, untuk semuanya terutama untu kekuatannya J

Honestly, kangen pasang-pasang baliho sama Tour de Faculty  :3

Salam Gadjah Mada Kita!

Believe, Go, and Reach It!

DeanA.

Tinggalkan komentar